Diantara
keburukan gelisah, ia membuyarkan kemampuan otak untuk memusatkan pikiran.
Maka, saat kita gelisah, pikiran menjadi kacau. Sebaliknya, apabila kita tegar
mengahadapi kemungkinan yang paling buruk, kita dapat berpikir jernih dan
memusatkan pikiran pada inti persoalan.
Kita tidak mungkin bersemangat dalamm
kerja yang penuh tantangan sementara hati gelisah. Sebab, satu dari dua
perasaan itu akan mengusir yang lain.
Apabila engkau terserang gelisah
menghadapi hari ini, ingatlah kondisi gelisah terburuk yang menyerangmu dimasa
lalu. Dengan begitu, engkau mengikat akal dengan dua ikatan berbeda. Bukan
hanya dengan satu ikatan. Ikatan yang kuat, yang telah terjadi di masa lalu
dapat mengalahkan ikatan yang lemah, ikatan masa sekarang. Saat itu seseorang
akan berucap, tiada yang lebih buruk dari krisis yang terjadi di masa lalu.
Meski demikian, aku dapat melaluinya dengan sukses.
Apabila engkau dapat mengatasi
krisis dimasa lalu dan dapat melintasinya dengan selamat, krisis hari ini jauh
lebih kecil dan ringan bahayanya.
Gelisah tidak dapat menyihirmu saat
bekerja. Tetapi, ia akan segera menyerangmu saat menganggur karena pada saat
itu, khayalan bermain dan menampilkan berbagai kemungkinan. Solusinya, sibukkan
diri dalam kerja yang serius.
Sumber : Kiat menjadi wanita paling bahagia di dunia dan di
akhirat/ Aidh Al- Qarni; penerjemah , Ust. Khozin Abu Faqih; Penyunting, Abdul
Hakim. Jakarta: Al-Itishom, 2004.